Ironisnya Konsumen Kita

Ironisnya Konsumen Kita - Hallo sahabat BERITA KABAR INDONESIA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ironisnya Konsumen Kita, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita dewi persik, Artikel berita dki, Artikel berita donald trump, Artikel berita dunia hari ini, Artikel berita dunia islam, Artikel berita dunia terkini, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga



ReOnkPost.comKita sering bingung melihat masyarakat di sekeliling kita terutama di Kabupaten Cilacap, sambutannya kepada saudara terutama pengusaha muslim. Satu sisi masyarakat mendambakan tumbuh kembangnya pengusaha muslim dalam mengelola bisnisnya, sisi lain kita menjumpai perilaku masyarakat tidak mendukung saudara kita dan pengusaha muslim dalam pengembangan usahanya, yang dimaksud perilaku antagonis satu kepentingan dengan kepentingan lainnya yang semuanya memakai payung religius muslim.

Agama sering dijadikan alasan untuk bernegosiasi, di jadikan lipes service supaya sisi rasional bergeser ke sisi emosional. Dengan sentimen agama yang di sentuhnya, mereka berharap pada sesama yang kebetulan beda nasib.

Dijumpai sekeliling kita di Cilacap ini, membeli atau belanja produk ke teman dan atau saudara se iman meminta discount besar, di bayar tempo dan tidak sedikit minta di cicil. Di sisi lain belanja di supermarket besar atau di Alfamart di Indomaret tidak segan membayar tunai.

Kita tidak segan - segan menuntut kepada saudara dan tetangga kita yang menjual sayuran dorong atau "digendong" dengan permintaan yang membuat bisnisnya kadang di relakan untuk tidak untung, padahal secara ekonomi kita lebih mampu dibanding mereka.

Koperasi yang katanya sebagai soko guru bangsa ini sering dimanfaatkan ketika tanggung bulan gajian dan tidak punya uang yang pada akhirnya banyak koperasi yang tidak berkembang bahkan gulung tikar.

Contoh lain dari perilaku diskriminatif kita ketika mau makan di Mc Donald atau makanan cepat saji sejenisnya, antri bayar dulu baru makan, harus keluar uang dulu baru dilayani mendapatkan produk yang kita inginkan, kita sering melihat hal itu ketika perantau masyarakat Cilacap dengan 'bangga' meng upload di akun facebook dan jejaring media sosial mereka.

Sementara ketika makan diwarung padang atau warteg misalnya, makan puas dulu baru bayar.

Pertanyaannya, kenapa semua itu mesti terjadi di Cilacap? Yang pasti, tak mungkin terjadi sesuatu akibat tanpa penyebabnya. Semua pasti ada sebab musababnya dan apa sebab semua itu terjadi?. (foto: kompasiana)

Penulis:
Agus Adi Priyanto
Journalist ReOnkPost.com




Sekianlah artikel Ironisnya Konsumen Kita kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ironisnya Konsumen Kita

Postingan terkait: