Untuk sektor wisata Cilacap bisa dibilang ketinggalan dengan daerah lain, berkaca tata kelola Cilacap mungkin perlu belajar dengan Kabupaten Kebumen dimana sepanjang garis pantai selatan mulai dari Pantai Ayah hingga Pantai Suwuk semua saat ini menjadi ikon wisata Kebumen, Kebumen yang "miskin" wisata buatan berupaya membangun wisata alamnya dengan efektiv dan biaya murah.
Siapa tidak kenal Pantai Menganti, Bukit Hud, Karangbolong dan beberapa pantai sederhana yang sekarang menjadi viral di sosial media. Saya melakukan survey dari Pantai Ayah hingga Bukit Hud... semua disulap menjadi tempat wisata yang keren dan humanis.
Kembali ke Cilacap...
Potensi Cilacap yang jauh lebih banyak belum dikelola dengan professional, potensi wisata kuliner Jetis misalnya, dengan pengunjung yang sudah sangat banyak belum terlihat sentuhan berarti, Pantai Widarapayung dengan potensi wisata bahari yang komplit dari mulai garis pantai yang luas , kuda tunggang, ATV, Selancar dll malah sering menjadi viral dengan premanisme dipintu masuk sebelum loket resmi dibuka, gubug mesum serta tempat karaoke (walaupun sekarang sudah ditutup).
Potensi Cilacap yang jauh lebih banyak belum dikelola dengan professional, potensi wisata kuliner Jetis misalnya, dengan pengunjung yang sudah sangat banyak belum terlihat sentuhan berarti, Pantai Widarapayung dengan potensi wisata bahari yang komplit dari mulai garis pantai yang luas , kuda tunggang, ATV, Selancar dll malah sering menjadi viral dengan premanisme dipintu masuk sebelum loket resmi dibuka, gubug mesum serta tempat karaoke (walaupun sekarang sudah ditutup).
Pantai Teluk Penyu.... Pantai yang menjadi ikon Cilacap dulu kini juga tidak jauh berbeda... kuliner yang mahal, pantai yang kotor menjadi keluhan netizen di media sosial. Kroya dengen peyek udangnya yang dulu sangat dikenal, kini hilang ditelan bumi dan tidak lagi dikenal seperti dulu.
Padahal Cilacap masih punya Pantai Sodong, Gunung Srandil, Benteng Pendem, Curug Mandala, Sumber Air Panas Cipari dan ratusan bukit atau pegunungan yang bisa "disulap" menjadi destinasi baru.
Dinas Pariwisata juga terkesan masih "angkuh" dengan program programnya.. aktivitas para aktivis sosial media semisal Explore Cilacap, Jaringan Informasi Publik Cilacap dan ratusan komunitas yang lain yang berupaya mempromosikan Cilacap melalui tweter, instagram, facebook , media online, youtube secara massive belum mendapat hati bagi Disparta Cilacap.
Padahal Cilacap masih punya Pantai Sodong, Gunung Srandil, Benteng Pendem, Curug Mandala, Sumber Air Panas Cipari dan ratusan bukit atau pegunungan yang bisa "disulap" menjadi destinasi baru.
Dinas Pariwisata juga terkesan masih "angkuh" dengan program programnya.. aktivitas para aktivis sosial media semisal Explore Cilacap, Jaringan Informasi Publik Cilacap dan ratusan komunitas yang lain yang berupaya mempromosikan Cilacap melalui tweter, instagram, facebook , media online, youtube secara massive belum mendapat hati bagi Disparta Cilacap.
Belum ada upaya upaya mensinergikan aktivis - aktivis wisata di Cilacap. Mungkin mereka lupa bahwa dunia saat ini sudah mengalami transisi ke era digit media.
Disaat Kabupaten tetangga sudah landing dengan membangun wisata kuliner seperti Purbalingga dengan Badog Center dan Optimalisasi Wisata Buatan seperti Owabong yang terus dimaksimalkan, Pemalang yang baru meresmikan Gandulan Culinary Center 26 Meu 2017 kemarin, Purwokerto dengan Pasar Kuliner Satria, Banyumas dengan Penataan alun alunya dan Kabupaten baru Pangandaran dengan modernisasi Pantai Pangandaran yang sangat luar biasa.
Kita masih menunggu Pemkab Cilacap "terbangun" untuk kembali melirik bisnis Jasa dan Pariwisata sebagai bisnis yang berbasis pada masyarakat, bukan membangun industri tanpa kendali yang justru menciptakan kesenjangan bagi masyarakat.
Salah satu surga yang belum disentuh kawasan Kampunglaut, padahal potensi wisata baharinya tak terhingga.
Saya jadi teringat saat saya berdialog dengan salah satu Pemimpin Redaksi salah satu Media Nasional, dia hanya berujar bahwa melihat Cilacap saat ini seperti melihat Tangerang dan Bogor 20 tahun yang lalu, banyak industri besar tapi masyarakat miskin masih mendominasi, masyarakat tidak mampu masih butuh banyak dukungan.
Kurang yakin fakta ini:
Tanya berapa milyar aksi sosial yang dilakukan pelaku sosial seperti GSC, SB, MCS, RN, ARC.. mereka hingga hari ini sudah menyalurkan milyaran dana untuk warga miskin, dan Dinas Sosial Kabupaten Cilacap juga belum melakukan upaya merangkul para pelaku kegiatan sosial dengan maksimal.
Kita tunggu episode kedua Cilacap kepada kepemimpinan H Tatto S Pamuji - Syamsul Aulia Rahman. JIPC yang melakukan jejak pendapat 3 bulan yang lalu memperoleh data bahwa ada Tiga prioritas pembangunan yang harus diperhatikan dan menjadi trending topik netizen hingga hari ini yakni :
1.Pembangunan Infrastruktur Jalan
2.Pelayanan Publik (KTP, RS dan pelayanan
Publik yang lain).
3.Pemberdayaan aparatur pemerintah
(Pelayanan di lembaga lembaga).
Kita tunggu langkah nyata Pemerintah Kabupaten Cilacap 5 tahun kedepan, masyarakat kini tidak sekedar menjadi obyek tapi bisa menjadi subject dengan memberi masukan, kritik, saran bahkan melakukan pelaporan jika ditemukan indikasi penyelewengan. Ayo Cilacap bisa.
( 27 Mei 2017 )
Penulis:
Sukono Wiranegara
Ketua Yayasan Jaringan Informasi Publik Cilacap (JIPC)
Sekianlah artikel Cilacap Maju, Masih Sebuah Impian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cilacap Maju, Masih Sebuah Impian