Gadis Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan Whatsapp

Gadis Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan Whatsapp - Hallo sahabat BERITA KABAR INDONESIA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gadis Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan Whatsapp, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita dewi persik, Artikel berita dki, Artikel berita donald trump, Artikel berita dunia hari ini, Artikel berita dunia islam, Artikel berita dunia terkini, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga



Siapa sangka, Novi Wahyuningsih Gadis asal Kebumen yang baru berusia 25 tahun ini telah berhasil menciptakan Aplikasi Chatting asli Indonesia "Callind". Gadis ini juga memiliki banyak kelebihan membanggakan dari kebanyakan gadis seusianya.

Gadis yang ramah dan tidak neko-neko itu juga ternyata adalah seorang pengusaha sekaligus programer handal. Padahal jika di lihat dari penampilan dan sikapnya yang ramah, lebih menunjukkan dia seperti perempuan desa pada umumnya.Tetapi, di usianya yang relatif muda ini, Novi merupakan Direktur Utama di sejumlah perusahaan IT (Teknologi Informasi) yang didirikannya.

PT Wahyu Global Abadi, PT Rise Solution International, dan PT Callind Network International adalah perusahaan yang dimilikinya. Sejumlah produk IT telah ditelurkan dari perusahaannya itu, salah satunya adalah Callind. Aplikasi media sosial serupa dengan WhatsApp, BBM, dan Telegram yang memungkinkan kita bisa melakukan chat privat, broadcast message, kirim foto, telepon, hingga video call. Meski belum diluncurkan secara resmi, tapi aplikasi ini sudah dapat diunduh di Play Store.

"Aplikasi ini akan resmi diluncurkan berbarengan dengan peresmian kantor di Jakarta pada November mendatang," kata Novi Wahyuningsih seperti di kabarkan SINDONews.com, Selasa (19/9/2017).

Callind sebenarnya bukan aplikasi chatting pertama yang dibuat Novi. Di bawah perusahaan Global Century Limited yang berbasis di Malaysia, Novi mengembangkan MeoTalk pada awal 2015. Layaknya media sosial lain, seperti WhatApp dan BBM, pengguna aplikasi ini juga bisa mengobrol dengan tulisan, suara, dan video.

Aplikasi ini juga menawarkan uang virtual, G-Point yang bisa dibelanjakan di toko yang telah bekerja sama.Menyusul keberhasilan aplikasi pesan ini di Negeri Jiran, pada Desember 2015 Novi kemudian ditunjuk sebagai CEO MeoTal Indonesia yang bertugas mengembangkan aplikasi chatting itu di Tanah Air.

Waktu itu, peluncuran digelar di Yogyakarta dan diikuti oleh beberapa perwakilan MeoTalk dari negara lain.Gadis kelahiran Kebumen tersebut ingin mengembangkan diri tanpa terikat dengan pihak lain.

Aplikasi MeoTalk ciptaannya telah dilepaskan kepada perusahaan yang menaunginya terdahulu. Kini dia fokus pada Callind yang diklaimnya sebagai aplikasi chatting buatan asli Indonesia.

Dia berharap, Callind bisa diterima oleh masyarakat Indonesia dan dunia.

Menggeluti MLM

Spekulatif Kesuksesan Novi tidak didapat begitu saja. Sejak kuliah semester 2 D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, anak pasangan Darman,52, dan Rasmi,45, ini mulai mengikuti bisnis Multi Level Marketing (MLM). Motor kesayangannya dijual Rp3 juta untuk menjalankan bisnis tersebut. Berkat ketekunannya, Novi berada di jajaran atas MLM tersebut hanya dalam waktu delapan bulan. Namun setelah itu, gadis berhijab ini memutuskan berhenti karena sistem bisnis MLM tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya.

"Tapi saya akui dari sini pertama kali belajar bisnis. Saya yang tadinya pendiam dan hanya fokus nilai cumlaude di kampus akhirnya mulai belajar leadership dan marketing,” tutur Novi yang menyesaikan pendidikan sarjananya di STIE Putra Bangsa Bekasi.

Novi kembali fokus kuliah setelah sempat berantakan gara-gara mengikuti bisnis MLM. Dia tekun belajar sambil bekerja untuk menutupi kekurangan kiriman orang tua yang hanya Rp200.000 per bulan.

"Pagi sampai sore kuliah, malamnya saya kerja di warnet,” tuturnya tersenyum.

Dari kerja menjadi penjaga warnet inilah Novi mulai belajar trading, membuat blog, website, dan sedikit menjadi hacker. Gadis warga Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kebumen ini cukup spekulatif. Dia lagi-lagi berani menjual laptopnya Rp3 juta untuk bermain trading forex dan valas secara online. Namun berkat ilmu yang telah dikuasai, modalnya berkembang menjadi Rp25 juta.

Pernah jadi Caleg Termuda

Kehidupan Novi bukan tak pernah mengalami kegagalan. Peraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Bina Nusantara Jakarta ini tak terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilihan Legislatif 2014 lalu.

Salah satu caleg termuda waktu itu gagal mendapatkan suara maksimal dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VII (Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara). Apakah Novi kapok? Menurutnya, untuk saat ini dia nyaman dengan bisnis yang sedang digeluti.

“Setelah perusahaan bagus, baru masuk politik,” ujar Gadis pencetus Aplikasi Callind tersebut.

Sekianlah artikel Gadis Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan Whatsapp kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gadis Asal Kebumen Ciptakan Aplikasi Tandingan Whatsapp

Postingan terkait: