#MenjemputMRT: Momen Bersejarah Perkeretaapian Indonesia

#MenjemputMRT: Momen Bersejarah Perkeretaapian Indonesia - Hallo sahabat BERITA KABAR INDONESIA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul #MenjemputMRT: Momen Bersejarah Perkeretaapian Indonesia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel FAKTA, Artikel fakta anak bungsu, Artikel fakta anak kedua, Artikel fakta anak pertama, Artikel fakta bts, Artikel fakta exo, Artikel fakta korea utara, Artikel fakta unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


Cab car K1 1 18 07 dibawa ke supporting area dermaga 101 Tanjung Priok
Rabu, 4 April 2018 adalah sebuah hari yang bersejarah untuk perkeretaapian Indonesia. Sebanyak 12 unit kereta rel listrik (KRL) baru dengan spesifikasi untuk pengoperasian bawah tanah yang dipesan oleh MRT Jakarta tiba di Dermaga 101 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, setelah berlayar selama sebulan lebih dari Jepang. Ke-12 unit KRL yang terbagi menjadi dua rangkaian formasi 6 kereta ini sekaligus menandai kembalinya kereta rel listrik buatan baru dari Jepang ke Indonesia setelah absen selama 31 tahun, di mana selama 31 tahun tersebut pengadaan KRL di Indonesia dilakukan dengan pemesanan ke INKA Madiun atau pembelian bukan baru dari Jepang.

KRL-KRL ini juga menandakan telah datangnya era baru dalam transportasi rel di Indonesia. Selain menjadi KRL pengoperasian bawah tanah pertama yang akan benar-benar dioperasikan di bawah tanah, KRL ini juga memiliki teknologi canggih yang tidak hanya sekedar klaim seperti yang sudah-sudah, di mana KRL ini dapat dioperasikan secara semi otomatis dengan teknologi Communication-Based Train Control (CBTC). Sistem ini menggunakan moving block dengan aspek sinyal berada di kabin masinis yang ditampilkan pada Driver Machine Interface (DMI). Dengan menggunakan moving block dimungkinkan blok kereta yang fleksibel, berubah-ubah, dan bergerak sesuai dengan pergerakan kereta, sehingga headway atau jarak antarkereta dapat diatur lebih dekat namun tetap dalam jarak aman. Dengan kata lain, CBTC memungkinkan untuk memendekkan ruang antarsatu set kereta tanpa menimbulkan risiko tabrakan. Bagi pengguna, jarak singkat antarkereta, ketepatan jadwal kereta, dan kapasitas angkut yang besar adalah hal utama dalam menggunakan transportasi massal. Sistem ini berbeda dengan sistem Fixed Block (konvensional) yang digunakan oleh kereta di Indonesia saat ini di mana track dibagi per section/block yang tidak memberikan informasi akurat tentang posisi atau lokasi kereta yang sedang bergerak.

Selama satu minggu, tim RE-Digest bersama pecinta kereta api dari berbagai kalangan ikut ambil bagian dalam momen bersejarah #MenjemputMRT, sejak bersandarnya kapal Ellensborg pada Rabu pagi pukul 6:00. Awalnya semua orang (kecuali pecinta kereta api yang hadir di dermaga 101 yang telah mengetahui jadwal pembongkaran) terkena "PHP" karena yang diturunkan dari kapal terlebih dahulu adalah KRL seri 6000 rangkaian 6122F pesanan KCI.
Kereta 6122 diturunkan pertama dari Ellensborg | foto: Syahrudin Ifari
Kereta 6222 diturunkan setelahnya | foto: Syahrudin Ifari
Satu kereta tengah melayang | foto: Chairul Gunawan
Kereta 6022 jadi yang terakhir turun dari kapal | foto: Chairul Gunawan
Kereta-kereta pesanan KCI ini langsung dibawa ke Stasiun Pasoso untuk dirangkai, dan ditarik ke Stasiun Tanjung Priok untuk dikirim ke Depok pada malam hari | foto: Syahrudin Ifari
Rangkaian 6122F sedang stabling di Tanjung Priok
Setelah KRL seri 6000 selesai diturunkan, kru kapal beristirahat sambil menunggu pejabat-pejabat dari MRT Jakarta tiba di lokasi. Awalnya, penurunan KRL MRT akan dilakukan pukul 15:00 sore. Namun, anak buah kapal mengabarkan bahwa posisi kereta MRT terhalang oleh pupuk dan gandum yang kemungkinan diangkut pada saat kapal bersandar di Beihai, Hainan, Tiongkok. Pupuk tersebut tidak dapat diturunkan karena menunggu surveyor dari Tiongkok tiba di lokasi. Hal ini mengakibatkan kereta MRT rencananya baru akan diturunkan pukul 9 malam. Kami pun merasa kecewa, dan sudah berpikir bahwa kami akan pulang dengan tangan kosong di hari itu. Namun kemudian, angin surga datang...

Anak buah kapal Ellensborg mengabarkan bahwa kereta MRT yang berada di lower middle deck kapal Ellensborg dapat diturunkan pukul 18:00! Namun, kereta-kereta yang ada di sana merupakan kereta tengah. Show off must go on, akhirnya persiapan penurunan pun dilakukan.

Di sela-sela penantian penurunan kereta MRT, ada kejadian konyol ketika crane yang seharusnya digunakan untuk menurunkan muatan kereta MRT justru digunakan untuk mengangkut logistik konsumsi! Sungguh sebuah bukti kemampuan orang Indonesia bertindak fleksibel dengan apapun yang ada
Identitas nama kapal Ellensborg
Tubagus Hikmatullah, Corporate Secretary MRT Jakarta, sedang dikerubungi wartawan
Seorang kru pelabuhan di atas kapal Ellensborg
Silvia Halim, Direktur Konstruksi MRT Jakarta, tiba di dermaga 101
Gelagar untuk menurunkan kereta mulai disiapkan
William Sabandar, Presiden Direktur MRT Jakarta, tiba di dermaga 101
Tatkala Anda menyangka kereta MRT, tapi... | foto: Martinus Erico
Gelagar dan sling sudah disiapkan, matahari sudah menghilang dari cakrawala
Truk yang tadi digunakan untuk mengangkut KRL KCI digunakan juga untuk memindahkan KRL MRT
Sekitar pukul 18:30, akhirnya kereta pertama MRT Jakarta dikeluarkan dari lambung kapal Ellensborg.
Peek a boo!
Salah satu tim REDaksi mengabadikan penurunan KRL MRT Jakarta di antara Presdir MRT dan Direktur Konstruksi MRT (hanya tangannya yang tampak)
K1 1 18 11 sebagai unit pertama yang turun dari kapal
Dipersiapkan di atas flatbed
Mendarat di atas flatbed dengan selamat
Tractor head MAN TGS 40-440
Identitas kereta dan tanda pengapalan
Bogi ND-748 dari dekat.. Bogi ini mirip dengan bogi KRL modern di Jepang pada umumnya yang telah digunakan sejak seri 209 milik JR East diperkenalkan.
 Kereta kedua juga diturunkan dari kapal sekitar pukul 20:15.
K1 1 18 10 melayang...
...persiapan mendarat...
...dan dibawa ke supporting area
Tractor head Volvo F12 yang terlihat sangat klasik
Di malam itu, keseluruh 8 kereta tengah dari dua rangkaian KRL MRT Jakarta selesai diturunkan dari kapal, menyisakan 4 kepala yang sayangnya masih terhalang pupuk dan gandum dari Tiongkok. Kami lalu mengunjungi kembali dermaga 101 keesokan harinya, meskipun tiada kegiatan penurunan.
K1 1 18 03 diparkir di supporting area
Dari sisi lain... | foto: Kriesnandi
5 April 2018 pagi, kapal dipindahkan dari 101U ke 101S. Setelah itu, pupuk dan gandum yang masih belum kunjung diambil pihak surveyor akhirnya dipindahkan dari upper deck di palka ketiga ke upper deck di palka tengah, untuk memberi jalan pada keempat kepala MRT yang terhalang untuk dikeluarkan.

Dan akhirnya, 6 April 2018 malam, keempat kepala itu turun, dengan urutan K1 1 18 12, 07, 01, dan terakhir 06...
K1 1 18 07 menjadi kepala kedua yang turun setelah K1 1 18 12
K1 1 18 07 sedang diturunkan ke atas flatbed truck
...Disusul oleh K1 1 18 01 dengan sling yang tinggi sebelah! | foto: Yogatama Prasetyo
Tim MRT Jakarta berpose di depan K1 1 18 06 yang merupakan kepala terakhir yang turun sekaligus menutup penurunan armada MRT Jakarta
Tim yang tidak sempat datang saat penurunan kepala MRT kemudian mengunjungi Tanjung Priok lagi pada tanggal 7 April 2018, sekaligus mencuri-curi pandang dari bagian dalam kereta. Di malam itu, tiga kereta pertama akan dikirimkan ke Dipo MRT Lebak Bulus, dan sedang dipersiapkan di Supporting Area Dermaga 101.
PIDS bagian dalam MRT Jakarta
Bagian dalam akhirnya bisa dilihat | foto: Nurachman Hafizh
Satu unit kepala sedang diterpal
Awalnya akan dibuka bagian mukanya...
...tapi gak jadi
K1 1 18 06 di bawah cahaya floodlight
Tim malam pun kemudian mengambil alih, dan mengabadikan pengiriman KRL MRT Jakarta dari Tanjung Priok ke Lebak Bulus, melewati jalan tol ke Pantai Indah Kapuk - Rawabuaya - Pondok Ranji - Lebak Bulus.
Satu unit kepala di tol JORR | foto: Martinus Erico
Bertemu dengan angkot di daerah Lebak Bulus | foto: Martinus Erico
Pengiriman malam kedua | foto: Nurachman Hafizh
Seluruh pengiriman kereta ke Lebak Bulus diselesaikan hari ini, 12 April 2018. Dan pagi ini, MRT Jakarta mengundang jurnalis dan blogger untuk melihat KRL MRT Jakarta di Lebak Bulus. Turut hadir pula Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
KRL MRT Jakarta di inspection head dipo Lebak Bulus
Sisa kereta yang belum diturunkan, bersama dengan lori LAA
Sisi lain KRL MRT Jakarta di inspection head
Serangkaian pengiriman KRL MRT Jakarta tahap pertama telah selesai. Tahap kedua direncanakan akan dimulai bulan Juni-Juli 2018 mendatang, di mana pada saat yang sama KCI juga sudah menjadwalkan kedatangan rangkaian seri 6000 terakhir, yaitu 6130F. Ada rumor yang berhembus bahwa KRL MRT tahap kedua dan KRL KCI bisa datang bersamaan dalam satu kapal kembali, seperti di bulan ini. KRL MRT Jakarta masih akan datang sampai menjelang akhir tahun 2018, di mana pada saat itu akan dimulai juga ujicoba operasional untuk KRL-KRL ini sebelum beroperasi reguler di bulan Maret 2019.

Tim REDaksi

Sekianlah artikel #MenjemputMRT: Momen Bersejarah Perkeretaapian Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel #MenjemputMRT: Momen Bersejarah Perkeretaapian Indonesia

Postingan terkait: